SEJARAH MUHAMMADIYAH DI GRESIK


SEJARAH MUHAMMADIYAH 
DI GRESIK 

 

Muhammadiyah masuk di daerah Gresik pada tahun 1955 yang dibawa oleh Bapak Fatih Usman. Bapak Fatih Usman menyebarkan Muhammadiyah secara diam-diam, dengan mengajak beberapa orang teman dekat untuk membentuk kelompok-kelompok pengajian yang tidak terorganisir. Karena pada waktu itu sudah ada kelompok yang terorganisir yaitu Hizbul Wathan, maka usaha yang dilakukan untuk menyebarkan Muhammadiyah adalah dengan mengikuti kelompok-kelompok Hizbul Wathan. Dengan keikutsertaan para anggota Muhammadiyah ke dalam organisasi tersebut, maka Muhammadiyah dapat disebarluaskan. Sehingga sejak tahun 1955 sampai tahun 1970 upaya penyebaran yang dilakukan tidak terorganisir. Baru pada 1977 Muhammadiyah mulai dilembagakan.  

 

 

Seperti pada umumnya, ketika Muhammadiyah pertama kali diperkenalkan pada masyarakat, maka reaksi yang dimunculkan adalah penolakan, karena basic mereka adalah Nahdliyin. Namun dengan berbagai usaha di samping usaha-usaha di atas, juga melalui pendidikan, maka pada tahun 1966 didirikanlah SMU.  

 

 

Tempat pertama kali disebarkannya Muhammadiyah adalah di daerah Sidayu yang sekarang menjadi Kecamatan. Pada awalnya Sidayu merupakan tempat penyebaran ajaran Muhammadiyah dan amal usahanya. Sehingga Cabang muncul pertama kalinya adalah di Sidayu yang kemudian diikuti oleh cabang-cabang yang lain. Karena Gresik sudah menjadi kabupaten, maka baru pada tahun 1977 dibentuklah Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Sejak itu diketuai oleh Bapak Sarkawi. Sampai sekarang Gresik memiliki 17 cabang, dengan berbagai amal usaha.  

 

 

Amal usaha yang dirintis meliputi bidang pendidikan dan sosial serta ekonomi. Bidang pendidikan sampai sekarang telah memiliki berbagai lembaga pendidikan baik sekolah maupun perguruan tinggi dan beberapa masjid. Bidang sosial telah dibangun Rumah Sakit Muhammadiyah. Adapun bidang ekonomi berupa koperasi-koperasi. Namun koperasi ini sejak awal tidak dapat berjalan secara dinamis, kadang muncul, kadang tenggelam. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian Muhammadiyah, menejerialnya amburadul. Koperasi yang pernah digarap adalah koperasi yang bergerak di bidang kopyah, namun akhirnya menjadi milik pribadi, tidak lagi atas nama Muhammadiyah. Muhammadiyah sekarang berjalan cukup alot. Maksudnya mengalami kepincangan dalam bidang keorganisasian. Karena para pimpinan yang duduk di dalamnya ada yang pindah ke partai, tidak aktif dan mempunyai kepentingan lain. Dan sampai sekarang belum secara resmi dilakukan Musyda. Hanya secara aklamasi PDM diketuai oleh Bapak Ashlih Maulana.  

 



Masukkan Email Kamu Untuk Berlangganan Trik2 seperti ini

Jangan Lupa Baca Juga Yang Ini :

0 komentar:


:f :D :) ;;) :x :$ x( :?
:@ :~ :| :)) :( :s :(( :o

Posting Komentar