Gresik bukanlah sebuah kota sebesar kota-kota lain, dimana geliat kehidupan malam begitu moncer terlihat ketika gelap mulai merangkul penghuni kota, tapi setidaknya, tidak sepenuhnya mati tanpa memperlihatkan tanda-tanda kehidupan malam.
Anak warung, anak nongkrong, anak warung kopi, atau apapun istilahnya, merekalah yang membuat kota ini tampak ramai, ketika matahari terlelap dibelahan dunia lain.
Dan mungkin, inilah yang membuat mereka betah melek tanpa masuk angin, sego sadu’an.
Entah istilah darimana, mungkin karena pinggiran kaki lima, habis makan langsung saduk(baca:tendang) bungkusnya. Penjual nasi murah meriah sewaktu malam seakan menjadi sumber energi bak kompor bagi mereka untuk begadang.
Duh… semakin ambigu, padahal saya hanya ingin mengabadikan mereka, penjual sego saduk’an.
Trik Tips Sebelumnya
0 komentar:
Posting Komentar